Senin, 26 Januari 2009

HOW TO HANDLE THE NEW COMER KOI

HOW TO HANDLE THE NEW COMER KOI RAHASIA PEMELIHARAAN KOI BARU. Ada koi pendatang baru di kolam anda ? Hati hati terhadap koi baru. Terlepas dari kolam mana asal koi baru, anda harus berhati-hati memperlakukannya. Jangan sekali kali menganggap remeh koi yang baru datang, bila anda tidak ingin mendapat masalah serius nantinya. Mungkin banyak diantara anda yang sudah terbiasa tidak melakukan karantina, alias koi baru langsung masuk kolam, dan koinya sehat-sehat saja. Mungkin karena telah yakin bahwa filter kolamnya telah berfungsi dengan baik. Tetapi bila anda ceroboh, bisa menimbulkan tingkat kematian yang tinggi bagi koi baru anda, atau bahkan terhadap koi koi lainnya . Bila ingin aman, tidak ada salahnya anda lakukan karantina terhadap koi baru anda. Karantina koi baru. Koi yang baru datang, sedang dalam kondisi stress berat, apalagi koi baru saja mengalami perjalanan jauh dan lama. Sepanjang pengalaman penulis, koi baru yang langsung dikarantina sebelum masuk kolam, selanjutnya akan sehat dan aman, baik bagi koi baru itu sendiri maupun bagi koi yang telah lama eksist. Sebaliknya koi baru yang langsung masuk kolam tanpa melalui proses karantina, berpotensi menimbulkan masalah bagi koi dan kolam anda. Memang dengan proses karantina perlu waktu, biaya dan kesabaran. Tetapi hasilnya akan sangat memuaskan. Koi baru anda tetap sehat dan koi lama aman-aman saja. Apalagi bila koi anda bermutu tinggi, langka dan mahal harganya. Mengapa perlu karantina ? Koi anda stress didalam kantong plastik meski beroksigen sekalipun. Koi sangat sensitip terhadap ruang gerak dan kadar oksigen dalam air. Maksudnya bila koi ada didalam kantong, tentu tidak bisa bergerak bebas dan dengan pasokan oksigen yang terbatas, hal ini menimbulkan ketidaknyamanan baginya. Memang transportasi koi yang umum dipakai adalah dengan menggunakan kantong beroksigen. Bahkan koi yang diimport dari luar negeripun dengan cara yang sama. Oleh karena itu masalah metode transportasi kita abaikan saja. Bila koi stress, maka daya tahan tubuhnya akan melemah, sama juga seperti manusia. Sebaliknya bila dalam kondisi fit, koi punya daya tahan terhadap serangan penyakit dan infeksi. Berdasarkan hal tsb. maka koi yang stress, musti dikondisikan terlebih dahulu, agar minimal mengurangi stressnya dahulu sebelum masuk kolam. Menyingkat waktu transportasi koi.Mengingat koi dalam kantong beroksigen dalam kondisi stress, maka sebisa mungkin, jangan terlalu lama membiarkan koi didalam kantong. Begitu sampai, segera lakukan tindakan untuk melepas koi.Melepas koi dari dalam kantong.Seperti kita ketahui baik dari nasihat lisan maupun informasi tertulis lainnya, melepas koi dari kantong perlu beberapa langkah antara lain, meletakkan koi masih dalam ikatan kantong diatas air kolam dan membiarkannya beberapa saat (lebih kurang 15-30 menit). Maksudnya untuk menyamakan suhu air didalam kantong dengan dikolam. Setelah itu buka kantong, dan rasakan suhu air didalam kantong dengan tangan, bila dirasa suhunya sama maka tambahankan air kolam ke dalam kantong hingga penuh dan biarkan koi keluar dengan sendirinya. Cara tersebut sudah umum dilakukan untuk menghindari perubahan kondisi air yang mendadak. Tetapi pertanyaannya adalah apakah dengan langkah-langkah tersebut sudah cukup menjamin kenyamanan bagi koi yang baru masuk kolam ? Jawabannya adalah TIDAK.Setiap kolam koi punya kualitas air yang berbeda.Tidak ada satupun kolam koi yang sama persis kualitas airnya dengan kolam lain apalagi berbeda lokasi/tempat.Demikian pula kualitas air kolam di lokasi dealer (penjual koi), tentu berbeda dengan di kolam anda. Bila perbedaannya cukup significant, pastilah koi baru anda akan makin bertambah stress.Tidak mungkin anda musti melakukan test air di kolam dealer setiap anda akan membeli koi. Apalagi bila kolam anda tidak dilengkapi dengan sistem filter yang memadai. Lalu apakah dengan adanya perbedaan kualitas air tersebut, kita tidak akan membeli koi selamanya? Jawabannya tentu saja TIDAK.Tujuan karantina koi. 1. Menurunkan stress. 2. Memantau kondisi dan kesehatan koi 3. Penyesuaian dengan kualitas air dikolam anda 4. Mengembalikan kondisi koi menjadi fit. Bagaimana proses karantina ? Anda tentu harus menyediakan wadah khusus untuk karantina koi. Pakailah tempat yang tidak terlalu sempit, sesuai dengan panjang koi, tetapi juga jangan terlalu luas. Bisa menggunakan bak semen atau fibre glass, namun idealnya menggunakan aquarium (bak transparan), sebab kita bisa dengan mudah mengamati kondisi koi yang sedang dikarantina dengan mudah dan jelas. Tempatkan wadah karantina ditempat yang aman, jauh dari kebisingan, sebab koi juga sensitip terhadap suara dan perubahan intensitas cahaya. Berapa lama karantina ? Tidak perlu terlalu lama dalam bak karantina. Bila kondisi koi normal, maka paling lama 2 minggu, koi sudah terlihat sehat dan sudah bisa dipindahkan ke kolam anda. Tetapi bila secara phisik, koi anda masih terlihat sakit maka perlu dilakukan pengobatan. Biasanya koi yang memburuk kondisinya, maka pada hari ke 4 atau ke 5 pada masa karantina, akan menunjukkan gejala-gejala sakit, antara lain berdiam diri, sisik berwarna kemerah-merahan, timbul bercak2 merah, terdapat kutu (parasit) yang menempel di badannya , pada ekor terlihat guratan merah atau tanda kerusakan pada siripnya, mata cekung atau tertutup selaput putih dll. Bila koi memburuk kondisinya, maka harus segera dilakukan diagnosa terhadap penyakit koi, untuk menentukan obat yang tepat. Pemberian obat harus segera dilakukan untuk mengurangi resiko kematian koi. Perlengkapan bak karantina. Alat alat yang dibutuhkan dalam bak karantina antara lain air kolam, pompa, blower (aerator) heater dan jaring atau penutup bak. Pakailah air kolam untuk karantina, jangan sekali kali menggunakan air baru yang belum cukup kadar oksigennya, bisa2 koi anda makin stress bahkan mati. Pompa diperlukan untuk mengalirkan air ke ruang karantina. Kecukupan pasokan oksigen harus dipertahankan dengan aerator. Heater (pemanas air) diset pada suhu 30 – 32 º Celcius. Jangan lupa, bak harus ditutup rapat dengan jaring atau papan dll untuk menjaga koi tidak loncat keluar bak. Yang terpenting dalam proses karantina adalah menjaga suhu air stabil yaitu antara 30 – 32 º Celcius. Pada suhu tersebut, bakteri dan virus bisa menjadi lemah sehingga tidak mampu menginfeksi koi. Untuk mendapatkan suhu yang stabil, maka bak karantina ditutup rapat, dengan catatan supply oksigen tetap berjalan normal. Tingkat Kepadatan ikan. Koi yang dikarantina jangan terlalu banyak. Idealnya hanya 1 ekor koi dalam 1 bak karantina. Jangan melakukan karantina 2 ekor koi dalam 1 bak. Bila lebih dari 1, maka minimal 3 ekor dalam 1 bak. Mengapa tidak 2 ekor dalam 1 bak ? Sesuai pengalaman, bila kita karantina 2 ekor, maka bila salah satu koi stress berat, sampai meloncat-loncat, maka koi lainnya akan terpengaruh. Bila hanya ada 2 ekor koi baru bagaimana ? Ambil 1 ekor koi lagi yang sudah ada dikolam anda dengan ukuran yang sama untuk menggenapkan 3 ekor. Bila 3 ekor atau lebih, maka pengaruhnya relatip berkurang, mengingat sifat koi adalah senang berkelompokHal hal penting dalam masa karantina. 1. Jaga suhu air stabil antara 30 – 32 º Celcius. 2. Koi dipuasakan (tidak diberi pakan) Maksudnya agar koi tidak mengeluarkan kotoran yang dapat merusak kualitas air. 3. Tutup rapat-rapat bak karantina, untuk mempertahankan suhu air dan menjaga agar koi tidak melompat keluar. Oleh karena itu gunakan penutup yang lunak (Triplex atau Styrofoam atau jaring yang ditindih pemberat), agar tidak merusak sisik, bila koi meloncat-loncat. 4. Jaga kualitas air, selama masa karantina, air tidak perlu sering2 diganti. Dengan penggantian air berarti merubah kondisi air, hal ini dapat mengganggu kenyamanan koi dan dapat menimbulkan stress. 5. Bila mempergunakan lampu penerangan, sekali menyala jangan pernah dinyala-matikan, sebab koi juga sensitip terhadap perubahan intensitas cahaya. 6. Selama masa karantina bila koi tidak menunjukkan gejala terkena penyakit, maka tidak perlu diberikan obat-obatan seperti garam dan obat2 lainnya. Obat hanya diberikan sesuai penyakitnya, dengan dosis yang tepat. 7. Setelah telah melewati 7 hari, dan koi telah menunjukkan kondisi baik/sehat, maka heater bisa dilepas. Pasang extra pump, agar air dari dalam kolam kembali bersirkulasi ke dalam bak karantina.Pencegahan penyakitUntuk mencegah serangan penyakit, maka pada saat pertama kali koi dikarantina, segera larutkan ke dalam bak karantina ; Malacyte green dan Dimilin dalam takaran yang tepat. Pemberian obat tsb dilakukan sekali saja dan tidak perlu diulang-ulang, karena keperluannya hanya untuk pencegahan penyakit. Cara memindahkan koiSetelah melewati masa karantina, dan kondisi koi telah baik/normal, maka dapat dipindahkan ke kolam. Cara memindahkan koi adalah dengan menggunakan kantong plastik yang diisi air dari bak karantina secukupnya. Air dalam kantong tidak perlu terlalu banyak, cukup menutup bagian insangnya saja. Kemudian segera angkat dan letakkan diatas air kolam. Tambahkan air kolam ke dalam kantong plastik hingga penuh, buka lebar2 kantong dan biarkan koi keluar dengan sendirinya. Jangan memaksa koi keluar dari kantongnya !!.Pemantauan koi pasca karantina. Setelah koi dilepas ke kolam, maka selama 3 hari setelah itu, harus tetap dipantau kondisinya. Bila koi terlihat sehat, bergerak dinamis dan nafsu makan besar, maka kita bisa melepas nafas lega. Koi kita telah kembali ke kondisi normalnya. Karantina ulangTetapi bila koi belum menunjukkan kondisi sehat, maka segera angkat dan kembali masuk ke bak karantina. Cara memindahkan koi dari kolam ke bak karantina, sesuai prosedur diatas. Proses rekarantina ini sama halnya dengan proses karantina awal. Memang merawat koi baru tidak mudah, perlu kesabaran dan agak merepotkan, tetapi demi koi kesayangan, apapun akan kita lakukan bukan ? Diagram Bak karantinaDiagram bak Karantina sbb : Keterangan diagram 1 : Air didalam Tanki karantina adalah bersumber dari air kolam, yang dialirkan dengan extra pompa. Didalam tangki karantina dibuat sedemikian rupa agar apabila air telah penuh, maka dengan sendirinya luapan air dapat kembali ke kolam (bersirkulasi). Langkah2 karantina koi : - Sebelum koi masuk ke tanki karantina, letakkan koi yang masih dalam kantong diatas air kolam, untuk penyesuaian suhu air. Sambil menunggu, penuhi terlebih dahulu tangki karantina dengan air kolam. - Setelah air penuh, matikan extra pompa. Dengan demikian air tidak bersirkulasi ke kolam. Nyalakan seluruh instrument yang telah terpasang didalam tanki karantina, terutama supply oksigen harus cukup memadai. Perlu diketahui, dengan suhu air 30-32 celcius, maka oksigen yang larut dalam air akan cepat berkurang, sehingga perlu pasokan oksigen yang cukup dan kontinue. - Setelah seluruh instrument tsb bekerja dengan baik, segera masukkan koi ke dalam tangki karantina. Jangan menunggu sampai suhu air meningkat ! - Buka ikatan kantong, kemudian tambahkan air dari dalam bak karantina hingga kantong penuh. Buka lebar2 kantong dan biarkan koi keluar dengan sendirinya.- Selama masa karantina, koi jangan diberi pakan. - Bila koi sehat, maka air dalam tanki akan tetap jernih, meski dalam beberapa hari. Bila air dalam tanki keruh dan berbusa, bisa dipastikan bahwa koi dalam keadaan sakit dan perlu diberikan obat dengan dosis yang tepat. - Penggantian air bisa dilakukan setiap 2 hari sekali. Cara mengganti air adalah dengan menyalakan extra pump, maka air kolam akan masuk ke tangki dan keluar kembali ke kolam (bersirkulasi). Bila dirasa cukup (lebih kurang 5 menit ), segera matikan kembali extra pump. Jangan terlalu lama menyalakan extra pump, sebab air dalam tanki akan dapat berubah drastis. - Bila koi sudah dalam kondisi terbaiknya, maka sebelum koi dipindahkan ke kolam, nyalakan extra pompa, sehingga air kolam bersirkulasi ke dalam tangki karantina. Maksudnya adalah agar koi terbiasa dengan kondisi dan kualitas air kolam selama beberapa hari. Cobalah memberi pakan sedikit saja untuk mengetahui nafsu makan koi. Bila nafsu makan koi sudah terlihat normal, maka koi sudah siap dipindahkan ke kolam. - Bila koi belum mau makan, maka jangan terburu-buru dipindah kekolam. Tunggu pada saatnya koi sudah mau makan walaupun sedikit, maka koi sudah bisa dipindahkan ke kolam. Keterangan Diagram 2 : Diagram diatas menunjukkan beberapa instrument yang diperlukan didalam tangki karantina sbb : 1. Submersible pump. Adalah pompa dalam air, yang kapasitasnya disesuaikan dengan volume tangki. Kapasitas pompa secukupnya, jangan terlalu besar, karena dapat menguras energi koi dalam berenang. Koi yang sedang dikarantina perlu ditenangkan agar kondisinya kembali normal. Pasang selang udara agar air yang keluar dari sub pump tsb bercampur dengan oksigen (aerasi). Pada saringan dibalut dengan kapas/dacron, sekedar filter yang menyaring kotoran kasar. Mengapa tidak perlu filter lainnya, sebab tanki telah dikondisikan tidak akan ada banyak kotoran sebab koi tidak diberi pakan. 2. Aerator/Blower Pada sub Pump diatas memang telah berfungsi juga sebagai aerator, tetapi perlu cadangan. Bila selang udara tersumbat atau sub pump mati, maka supply oksigen tetap berjalan dengan menggunakan aerator/blower. 3. Water Heater (pemanas air) Untuk menjaga suhu air konstan maka set heater pada suhu 30-32 Celcius. Daya disesuaikan dengan volume air dalam tanki. 4. Lobang Surface skimmer. Selain berfungsi sebagai skimmer, juga sebagai saluran sirkulasi air. Dengan demikian luapan air secara kontinue akan mengalir kembali ke kolam. 5. Jangan lupa menutup rapat2 tangki karantina dengan bahan yang kuat tetapi lunak, untuk menjaga agar koi tidak melompat keluar. Pada hari pertama karantina, koi akan melompat-lompat karena stress. Bila koi melompat akan menabrak penutup. Oleh karena itu agar tidak merusak sisik, maka pakailah penutup dari bahan yang lunak/lembut misalnya styrofoam atau kertas karton, yang ditindih pemberat/kaca/tripleks. Demikianlah seluruh rangkaian informasi perihal karantina koi, ini semua semata-mata berdasarkan pengalaman penulis dalam merawat koi baru. Semoga bermanfaat. Salam Masterpizzkoi
_________________Email : masterpizzkoi@yahoo.comMobile :0818-138-130 (SMS please)

1 komentar: