Senin, 26 Januari 2009

T I P S

Tips
Setelah Ikan Sampai Saat Pengangkutan Koi
Ada beberapa hal yang masih harus diperhatikan agar kita bisa menyelamatkan ikan yang sudah capai-capai kita angkut. Yaitu setelah sampai tempat tujuan, ikan ini perlu mendapat penanganan.
Karena suhu air di dalam kantung dan di kolam berbeda, maka yang harus kita lakukan pertama kali adalah membiarkan kantung plastik untuk sekitar setengah jam terapung di dalam kolam. Maksudnya tidak lain untuk menyesuaikan suhu antara air yang ada di dalam kantung dan kolam. Panas dari kedua media itu akan saling mempengaruhi dan setelah sama, ikan bisa dilepaskan. Karet cukup dilepas dan mulut kantung ditenggelamkan, sehingga air dari kolam akan masuk ke dalam kantung dan ikan-ikan tersebut bisa keluar dengan leluasa.

Cara pengepakan Saat Pengangkutan Koi
Langkah-langkah pengepakan ikan yang hendak diangkut adalah sebagai berikut:
Pertama, sediakanlah kantung plastik yang berdiameter (lebar) 50 cm sepanjang ± 160 cm. Plastik tersebut diikat pada bagian tengahnya dengan jalan membelitkan bagian ujung yang satu dengan lain-nya. Kemudian kedua mulut plastik dipertemukan atau dengan kata lain plastik tersebut dibuat rang-kap dengan bagian dalam dan luar sama panjangnya.
Langkah berikutnya adalah mengisi plastik dengan air bersih yang sudah memenuhi syarat se-banyak kurang lebih 15 liter atau sekitar 12—13 cm tingginya. Untuk menjaga hal-hal yang tidak diingin-kan, plastik hendalcnya dicek dulu apakah bocor atau tidak. Caranya adalah dengan menggelembung-kan plastik dan memegang ujungnya. Air di dalam plastik digoyang-goyangkan untuk mengecek bocor tidaknya plastik. Setelah yakin plastik tidak bocor, bisa diikuti langkah berikutnya.
Ikan-ikan yang sudah diberok Selama 1 - 2 hari, kemudian dimasukkan ke dalam kantung yang telah berisi air. Penangkapan dilakukan dengan serokan yang halus untuk mencegah stres pada ikan dan luka yang tidak dikehendaki. Jumlah ikan atau banyak-nya ikan yang dimasukkan hendaknya sesuai dengan ketentuan tersebut di atas. Karena biasanya ikan yang dibeli berukuran sudah besar maka ketentuan berat badanlah yang hendaknya dipakai. Enam ekor ikan koi yang berukuran masing-masing setengah kilogram cukup dikemas dalam sebuah kantung plastik yang lebarnya 50 cm dan tinggi 60 cm (setelah diikat nantinya).
Setelah ikan masuk, udara yang ada di dalam plastik dikeluarkan. Dengan jalan mengurut plastik dari ujung hingga permukaan air, maka udara akan keluar dan yang tinggal hanya air dan ikan.
Pengangkutan tertutup membutuhkan oksigen murni i pernapasan koi. (Foto: Hem Susanto)
Slang oksigen dimasukkan ke dalam plastik dan dipegang pada leher kantung plastik. Kemudian dengan hati-hati kran oksigen dibuka dan oksigen murni akan memenuhi kantung plastik. Sebelum plastik berisi penuh benar, kran dimatikan dan kantung mulai diikat dengan karet gelang.
Untuk menjaga Jangan sampai bocor, sisa plastik dipelintir lebih dulu dan karet diikat berlawanan dan diakhiri dengan ikatan pada lipatan plastik. Untuk memperbesar ruang gerak ikan, penempatan kantung yang sudah dikemas Sebaiknya mendatar dan tidak berdiri.Jika jumlah kantung tidak banyak, untuk lebih amannya kantung plastik bisa dimasukkan dalam kardus bekas. Dalam jumlah banyak kantung plastik bisa dijejer dengan melapisi karung goni basah pada alasnya. Karung ini untuk menghindari masuknya benda-benda yang tidak dikehendaki yang bisa merusak kantung plastik.
Untuk pengangkutan siang had yang terik, dalam kantung bisa ditambahkan bongkahan batu es agar suhu tidak naik selama perjalanan. Pada pengangkutan jarak jauh biasanya antara kantung dengan kardus bekas masih dilapisi dengan styrofoam atau gedebok pisang yang bisa jadi penghambat panas.
Jika kita mengangkut ikan dengan mobil yang dilengkapi AC (Air Conditioning) atau penyejuk ruangan, akan lebih bagus Jika kantung kita tempatkan dalam mobil dan bukannya di bagasi yang biasanya panas.

Hubungan antara jumlah ikan dan besarnya ikan saat Pengangkutan Koi
Untuk menjamin keselamatan ikan, harus diper-hatikan hubungan antara jumlah dan ukuran ikan yang hendak diangkut. Kapasitas kantung plastik yang berdiameter 50 cm dan tinggi 60 cm, bisa di-lihat pada tabel berikut:
KANTUNG PLASTIK UNTUK IKAN.
Ukuran
Kapasitas
1 - 3 cm 5 - 8 cm 10 - 12 cm ikan besar
1500 - 1700 ekor 600 ekor 500 ekor 3 -4kg
Jika kita hendak mengangkut seekor ikan yang besarnya lebih dari 4 kg, maka jalan yang paling aman dengan menggunakan bak fiberglass yang ber-ukuran besar dan dilengkapi dengan aerator untuk menambah oksigen. Jika menggunakan kantung plastik tinggi (panjangnya) harus ditambah dan kon-sentrasi oksigennya harus diperbesar.

Persiapan Pengangkutan Koi
Untuk mengurangi pengeluaran kotoran selama pengangkutan, koi hendaknya dipuasakan terlebih dahulu. Hal ini dimaksudkan untuk memperkecil pengeluaran kotoran selama pengangkutan. Dalam istilah perikanan, kegiatan ini dikenal sebagai pem-berokan. Pemberokan biasanya dilakukan sekitar 1-2 hari. Ikan yang hendak diangkut ditempatkan dalam bak dan tidak diberi makan.
Air yang dipakai untuk mengangkut hendaknya dipakai air bersih yang berasal dari tanah atau PAM yang telah diendapkan. Air yang digunakan hendaknya bukan berasal dari kolam yang dipakai untuk memelihara ikan, karena kualitasnya tidak sebagus air yang belum dipakai untuk memelihara ikan.
Pelaksanaan pemilihan, penghitungan, ataupun pengepakan ikan hendaknya dilakukan pagi atau sore hari saat suhu udara dan suhu air masih rendah. Pengepakan yang dilakukan pada sore hari, waktu-nya cukup panjang bahkan untuk pengangkutan yang lebih dari 12 jam, sedangkan untuk pengepakan yang dilakukan paling efektif jika waktu pengangkutan kurang dari 12 jam, karena ikan tidak bakal merepotkan ketika tiba karena masih waktu-nyajam kerja.

Jarak Saat Pengangkutan Koi
Yang tidak boleh dilupakan di samping ketiga hal tersebut di atas adalah jarak dari tempat asal ke tempat tujuan. Jarak akan mempengaruhi kepadatan dan jumlah oksigen yang harus disediakan. Pada pengangkutan jarak jauh, tentunya yang paling aman Jika kepadatannya rendah dan ditunjang dengan penyediaan oksigen yang cukup jumlahnya. Sebaliknya Jika ikan hanya akan menempuh jarak dekat, bukan berarti ikan boleh ditumpuk seenak-nya, melainkan tetap harus memperhatikan segi ke-selamatan ikan. Pengangkutan ikan yang memakan waktu lebih dari 10 jam biasanya ditangani secara khusus.

Kepadatan Ikan Saat Pengangkutan Koi
Kepadatan ikan yang akan diangkut juga harus dibatasi agar ikan bisa selamat sampai tempat tujuan, lain mengenai persaingan tempat, pengangkutan dengan kepadatan terlalu tinggi juga menyebab-kan terjadinya persaingan kebutuhan oksigen. Kepadatan ikan menyangkut jumlah ikan dan besar-nya ikan yang hendak diangkut. Jika ukuran ikan kecil, biasanya kepadatannya lebih tinggi dibanding-kan dengan yang berukuran lebih besar, terlebih Jika yang diangkut induk koi.
Pengangkutan dengan kepadatan yang tinggi akan melemahkan daya tahan tubuh ikan, bahkan pada tahap yang lanjut bisa mempercepat kematian ikan.

Oksigen Saat Pengangkutan Koi
Dengan wadah yang terbatas dan berkapasitas tinggi, diperlukan "piranti" khusus untuk menjamin keselamatan ikan. Untuk itu ke dalam wadah (kantung plastik) perlu ditambahkan oksigen murni untuk menjamin kelangsungan proses metabolisme dan pernapasan ikan selama pengangkutan. Pertim-bangan penambahan oksigen murni ini juga didasar-kan, karena kandungan oksigen dalam udara bebas hanya sekitar 20%. Apabila kantung hanya digelem-bungkan saja, oksigen yang ada di daiamnya belum mencukupi.

Suhu Air Saat Pengangkutan Koi
Pertama kali yang harus kita perhatikan adalah suhu air Selama dalam pengangkutan. Suhu air ini penting karena akan mempengaruhi aktifitas ikan Selama diangkut. Suhu yang kelewat tinggi akan menyebabkan ikan bernapas lebih cepat, sehingga kebutuhan oksigennya pun meningkat. Selain itu ikan juga akan lekas lelah karena tenaganya terkuras akibat aktifitasnya tersebut. Akibat lebih jauh, proses pengeluaran kotoran menjadi cepat yang meng-akibatkan kualitas air menurun drastis. Karena selama pengangkutan tidak dilakukan penggantian air, tentu saja penurunan kualitas air akan meng-ancam keselamatan ikan.
Adapun suhu air yang ideal untuk ikan Selama pengangkutan adalah sekitar 25-30°C. Suhu yang lebih tinggi dari 30°C akan menyebabkan ketahanan ikan menurun. Pengangkutan ikan pada suhu yang lebih tinggi hanya diperbolehkan pada jarak dekat
Bagaimana Mengangkut Koi
Untuk mengangkut koi dari satu tempat ke tempat lainnya. bisa dilakukan dengan dua cara yang berbeda. Yang pertama cara pengangkutan ter-buka, dan kedua cara pengangkutan tertutup. Cara pengangkutan terbuka masih sering dilakukan oleh para pedagang dengan nienggunakan kreneng yang terbuat dari bambu dan dilapisi aspal. Para pedagang yang membeli koi dari petani atau para petani yang ingin menjual koi di pasar lokal, biasanya nienggunakan cara pengangkutan terbuka. Cara ini biasanya dipilih apabila jarak yang bakal ditempuh tidak begitu jauh. Untuk pengangkutan jarak jauh, tentu cara ini tidak bisa diterapkan, karena akan banyak memakan tempat dan kapasitas angkutnya tidak begitu besar.
Guna mengatasi kendala tersebut di atas, kita bisa mengangkut koi dengan sistem tertutup. Pada cara pertama, air sebagai media hidup koi berhu-bungan langsung dengan udara bebas, sehingga suplai oksigen bisa lewat difusi dengan udara. Untuk cara kedua ini, air sebagai media hidup koi sama sekali terpisah dengan udara langsung. Untuk suplai oksigen dipakai oksigen murni. Untuk keper-luan itu tentunya dibutuhkan wadah yang kedap udara. Bahan yang sudah lazim dipakai adalah kan-tung plastik, sedang pengikatnya karet gelang.
Dengan pengangkutan tertutup ini, semuanya lantas menjadi praktis. Kantung plastik dengan ukuran sedang bisa menampung lebih banyak diban-dingkan kreneng. Kendaraan pengangkut bisa meng-angkut kantung dalam jumlah banyak tanpa khawa- j tir airnya bakal tumpah seperti Jika mengangkut kre- i neng. Risiko bocornya plastik bisa diatasi dengan : melapisinya sehingga dobel dan mengemasnya dalam kardus berlapis styrofoam.
Karena praktisnya’ untuk pengangkutan jarak dekat pun cara ini sering dipakai. Kita lihat saja di j pedagang-pedagang ikan hias di Jakarta ataupun Bandung. Dengan cekatan mereka akan memasuk-kan ikan di dalam kantung plastik, mengisinya dengan oksigen murni, dan mengikatnya dengan karet gelang. Untuk keamanan pengangkutan, hendaklah kita perhatikan beberapa hal berikut ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar